Layanan Private Cloud merupakan model cloud-computing IaaS (Infrastructure as a service). IaaS (Infrastructure as a service) adalah layanan cloud computing yang umumnya berupa satu paket virtual server, bersama dengan jaringan internet, bandwidth, dukungan alamat IP, load balancing, jaminan online secara realtime dan keamanan dalam “ruang lingkup” satu unit layanan IaaS.
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari layanan Private Cloud bila dibandingkan dengan layanan VPS, yaitu:
Kelebihan Private Cloud
Kekurangan Private Cloud
Terlepas dari beberapa kelebihan layanan Pivate Cloud, berikut ini adalah kekurangan dari layanan Private Cloud:
Paket Private Cloud
Sistem Operasi
Saat ini ada 2 sistem operasi yang dapat dipilih/digunakan saat melakukan pembuatan instance pada private cloud, yaitu Ubuntu dan Centos.
Default Traffic Private Cloud
Permintaan Layanan Private Cloud
Layanan Private Cloud yang disediakan oleh DTI dapat digunakan oleh unit kerja, organisasi kemahasiswaan, tenaga kependidikan dan seluruh sivitas akademika ITB. Sebelum melakukan permintaan Layanan Private Cloud, silahkan baca dulu syarat dan ketentuan penggunaan Layanan VPS pada bagian Sevice Level Agreement (SLA). Permintaan penggunaan Layanan Private Cloud dapat mengirimkan permintaan melalui aplikasi Helpdesk DTI-->Request a Service-->Server Management-->Private Cloud.
Kelebihan Private Cloud
- Layanan Private Cloud dapat digunakan untuk personal (sivitas akademika, tenaga kependidikan, organisasi kemahasiswaan ITB) maupun unit kerja, jika dibandingkan dengan layanan multisite, hosting dan VPS yang hanya bisa digunakan oleh unit kerja saja.
- Paket Standard Private Cloud untuk unit kerja memungkinkan pengguna untuk lebih fleksibel mengelola server karena dapat mengakses dan mengatur penggunaan resource secara mandiri.
- Layanan Private Cloud memungkinkan tidak adanya downtime saat melakukan upgrade resource (Processor, RAM, Storage), berbeda dengan VPS yang memerlukan downtime ketika Anda ingin mengubah resource server Anda.
- Layanan Private Cloud memiliki 2 buah aplikasi Cloud Management, yaitu:
- Hostbill (Basic)
- Horizon (Advanced)
Kekurangan Private Cloud
Terlepas dari beberapa kelebihan layanan Pivate Cloud, berikut ini adalah kekurangan dari layanan Private Cloud:
- Membutuhkan keahlian khusus dalam hal konfigurasi server.
- Pengguna layanan Private Cloud memiliki tanggungjawab terhadap perawatan, konfigurasi, serta keamanan server karena server bersifat self-managed.
Paket Private Cloud
- Paket Free
- Paket Standard
Sistem Operasi
Saat ini ada 2 sistem operasi yang dapat dipilih/digunakan saat melakukan pembuatan instance pada private cloud, yaitu Ubuntu dan Centos.
Default Traffic Private Cloud
- Trafficc outbound ke luar ITB diperbolehkan.
- Traffice inbound dari luar ITB ke instance private cloud tidak diperbolehkan.
- Untuk melakukan akses remote ssh dari luar kampus dapat menggunakan VPN ITB.
- Jika membutuhkan akses dari luar kampus ITB ke instace private cloud seperti aplikasi webserver port 80/443, silahan mengajukan permohonan pembukaan firewall.
- jika membutuhkan domain name ITB yang akan dipasang pada instance private cloud dapat mengajukan pembuatan domain name pada tautan berikut https://bai.itb.ac.id/penambahan-penutupan-domain/
Permintaan Layanan Private Cloud
Layanan Private Cloud yang disediakan oleh DTI dapat digunakan oleh unit kerja, organisasi kemahasiswaan, tenaga kependidikan dan seluruh sivitas akademika ITB. Sebelum melakukan permintaan Layanan Private Cloud, silahkan baca dulu syarat dan ketentuan penggunaan Layanan VPS pada bagian Sevice Level Agreement (SLA). Permintaan penggunaan Layanan Private Cloud dapat mengirimkan permintaan melalui aplikasi Helpdesk DTI-->Request a Service-->Server Management-->Private Cloud.
1. Syarat dan Ketentuan Layanan Private Cloud
Setiap konten yang ada pada Private Cloud tidak boleh melanggar peraturan dan perundangan yang berlaku di Negara Indonesia. DTI tidak bertanggung jawab atas setiap konten yang terdapat didalamnya, oleh karena itu terlepas dari segala bentuk tuntutan hukum yang berlaku atas konten pribadi pengguna Private Cloud jika terbukti terjadi pelanggaran dalam bentuk apapun. Adapun DTI memberlakukan ketentuan penyiaran konten yang tidak diperbolehkan ada di Private Cloud, yaitu:
Jika pengguna Private Cloud melakukan pelanggaran atau menggunakan Private Cloud melebihi batas penggunaan wajar, maka akan dikenakan penghentian layanan sementara (suspend), dan pengguna Private Cloud akan mendapatkan email berisi permintaan untuk menyesuaikan penggunaan layanan. Suspend yang terjadi akibat mencapai resource limit secara terus-menerus akan berhenti begitu masalah yang terjadi sudah diatasi.
- Layanan Private Cloud dapat digunakan oleh mahasiswa/dosen/tenaga kependidikan/unit kerja/organisasi kemahasiswaan di dalam ITB yang masih aktif.
- Pengajuan layanan oleh unit kerja harus disetujui oleh pimpinan unit kerja.
- Pengajuan layanan oleh organisasi kemahasiswaan harus disetujui oleh LK (Lembaga Kemahasiswaan) atau pimpinan fakultas/sekolah.
- Pengajuan layanan Private Cloud hanya untuk mendukung kegiatan tridarma ITB.
- Pengguna layanan Private Cloud menyatakan dan menyetujui bahwa layanan yang digunakan merupakan tanggung jawab pengguna sepenuhnya.
- Pengguna akan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami klien secara langsung maupun tidak langsung ataupun kerugian yang mengakibatkan kehilangan pendapatan/keuntungan nyata yang diharapkan pengguna, dan tuntutan dari pihak manapun atas terganggunya layanan yang dimiliki oleh DTI. Apabila kejadian tersebut terjadi, maka pengguna tidak menyalahkan DTI dalam bentuk apapun.
- DTI tidak menanggung segala kerusakan, kehilangan data, kerusakan system computer dan tidak memberikan kompensasi apapun yang diakibatkan penggunaan layanan atau aplikasi pengguna (termasuk ke dalam, tapi tidak terbatas pada downnya koneksi provider ITB, error koneksi provider Pengguna, kerusakan hardware, akun pengguna terkena hack, kesalahan pengguna, kelalaian staf DTI yang tidak disengaja dan lain sebagainya).
- DTI akan memberitahukan data status server yang dipergunakan antara lain: informasi data center, network usage jika terjadi masalah, konektivitas atau interkoneksi, penggunaan storage and load server.
- DTI akan berusaha memberitahukan dalam rentang waktu 24 jam jika akan diadakan maintenance yang mengakibatkan service tidak dapat diakses seperti : restart server, pergantian DNS, penggantian IP dan hal penting lainnya.
- DTI akan menghubungi pengguna dengan menggunakan alamat email utama yang terdapat di database kami jika sewaktu-waktu diperlukan.
- Pengguna diwajibkan memperbaharui alamat email jika terjadi perubahan.
Setiap konten yang ada pada Private Cloud tidak boleh melanggar peraturan dan perundangan yang berlaku di Negara Indonesia. DTI tidak bertanggung jawab atas setiap konten yang terdapat didalamnya, oleh karena itu terlepas dari segala bentuk tuntutan hukum yang berlaku atas konten pribadi pengguna Private Cloud jika terbukti terjadi pelanggaran dalam bentuk apapun. Adapun DTI memberlakukan ketentuan penyiaran konten yang tidak diperbolehkan ada di Private Cloud, yaitu:
- Menjalankan program Bitcoin Miners
- Menjalankan cron jobs (program otomatis pada server) dengan interval kurang dari 15 menit.
- Menjalankan semua jenis program BOT dan atau sejenisnya
- Menjalankan semua jenis web spider atau indexer (termasuk Google Cash / AdSpy / Bitcoin).
- Menjalankan software yang terhubung dengan jaringan IRC (Internet Relay Chat).
- Menjalankan aplikasi atau pelacak untuk bit torrent. Pengguna hanya dapat menyediakan link ke website resmi torrents, tetapi tidak diperkenankan menjadi host atau menyimpannya sendiri pada server.
- Berpartisipasi / terkoneksi dengan kegiatan file sharing / peer-to-peer.
- Menggunakan Private Cloud sebagai video dan audio streaming.
- Menggunakan Private Cloud sebagai server game seperti counter-strike , half-life , battlefield1942 , dll.
- Abuse server.
- Menyediakan ilegal content sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran HAKI.
- Penghinaan terhadap individu/organisasi lain.
- Menjual barang tiruan/bajakan/palsu atau menjual barang dengan merek palsu. Crawl Script.
- Selambat lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum masa aktif Private Cloud berakhir, pengguna/penanggung jawab Private Cloud akan menerima notifikasi terkait layanan Private Cloud yang akan segera berakhir, sampai dengan tanggal Masa aktif Private Cloud berakhir.
- Setelah masa aktif Private Cloud berakhir port SSH yang hanya akan aktif selama periode 30 (tiga puluh) hari terhitung setelah masa aktif Private Cloud berakhir, yang di sebut masa tenggang Private Cloud.
- Setelah masa tenggang Private Cloud berakhir, seluruh port akan di non-aktifkan tidak terkecuali port SSH, dan status Private Cloud menjadi “To Be Recycle”.
- Status Private Cloud “To Be Recycle” hanya memiliki jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah masa tenggang berakhir.
- Setelah masa Status Private Cloud “To Be Recycle” berakhir Private Cloud akan sepenuhnya di hapus dari Server VM utama secara otomatis, jika tanpa ada konfirmasi dari pengguna/penanggung jawab Private Cloud terkait sebelum masa Status Private Cloud “To Be Recycle” berakhir.
Jika pengguna Private Cloud melakukan pelanggaran atau menggunakan Private Cloud melebihi batas penggunaan wajar, maka akan dikenakan penghentian layanan sementara (suspend), dan pengguna Private Cloud akan mendapatkan email berisi permintaan untuk menyesuaikan penggunaan layanan. Suspend yang terjadi akibat mencapai resource limit secara terus-menerus akan berhenti begitu masalah yang terjadi sudah diatasi.
Service Charge:
No charge
User:
** Harus ada persetujuan dari pimpinan unit kerja terkait.
No charge
User:
- Students
- Lecturer
- Education Personnel
- Organisasi Kemahasiswaan*
- Unit Kerja**
** Harus ada persetujuan dari pimpinan unit kerja terkait.